Minggu, 26 Desember 2010

GENANGAN AIR LANGIT

Air di luar masih menggenang, tenang dan akan tetap tenang. Permukaannya menggambarkan keadaan langit malam yang mendung. Tepiannya brusaha keras membatasi kegelapan yang hendak masuk dalam genangan. Lalu, setetes air langit telah tiba pada landasan genangan. Mengoyak ketenangannya, menggetarkan permukaannya, dan menggeser tepiannya.
-genangan air langit

Leia Mais…

PENA

Kuhujamkan ujung pena pada lembar kertas kosong. Lalu menuntunnya untuk bisa membentuk kata. Bahkan kubimbing agar ia ikut menari bersama jemariku demi menuliskan rangkaian kalimat. Dan terus menulis kata, merangkai kalimat, dan menyusun cerita.
-pena

Leia Mais…

RINDU MENCINTA

Tak bisa berkata cinta bila tak ada dara yang bisa diajak mencinta. Sudah sekian lama aku tak bisa berucap sayang kepada gadis yang kusayang. Sendiri! Dulu, sekarang, dan mungkin esok nanti. Menyepiku dalam gelap demi lari dari ketidakmampuan tuk merebut cinta. Tetapi yang pasti, rindu mencinta ini akan selalu kutulis walau dalam gelap.
-rindu mencinta

Leia Mais…

Selasa, 02 November 2010

Ikut SMUP (bag II)

Mengikuti SMUP bagiku tak terlalu penting, aku hanya berleha-leha dan santai menghadapinya. karena kau yakin kalau ujian macam ini tak butuh banyak berpikir dan memeras otak. Yang ada di presepsiku adalah ujian ini hanya menitik beratkan pada uang masuk kuliah dan laku atau tidaknya sebuah program studi.

Selang beberapa hari setelah pembelian formulir pendaftaran SMUP aku hanya disibukkan oleh persyaratan ini-itu yang memang cukup merepotkan bagi orang malas sepertiku. tiga hari aku bolak-balik ke TU sekolah untuk mengurusi surat keterangan lulus dan copy raporku dari kelas satu sampai tiga. Aku selalu jengkel ketika mesti behadapan dengan birokrasi berbelit bagai benang kusut yang tercemplung ke dalam lubang toilet. Tapi tak apa, aku memanfaatkan Ali untuk sekedar mengurusi semua urusan biraokrasi di sekolah. maklum, dia memang dekat dengan beberapa staf TU, terutama yang namanya mas Sawiyah -kalau kata bahasa jawa, Sawiyah itu adalah sebutan bagi anak cicak. hahaha...- selain persyaratan yang berhubungan dengan sekolah, aku pun harus ke kantor polisi dan rumah sakit untuk mengurus surat keterangan berkelakuan baik dan surat keterangan sehat dan bebas dari buta warna. Maklum, karena pihak Universitas menginginkan calon mahasiswanya berkelakukan baik dan tidak pernah terlibat kasus kriminal. Serta program studi yang ku pilih menuntut agar aku bebas dari buta warna. ya, program studi yang kupilih adalah FISIKA!

Leia Mais…

Kamis, 26 Agustus 2010

Putri Kecilku: Bagian 1

     Tak terasa sudah lebih dari 8 tahun aku menyimpan perhiasan terindah yang selama ini kumiliki, tak akan ada satupun yang bisa menandingi kilau sinarnya. Dia indah, silau, eksotis dan mempesona. Takkan hilang dicuri dan takkan lapuk tekikis zaman, karena dia abadi dan kekal, dan karena itulah jaminan yang bisa kuberikan padanya. Ada yang mengetahui itu apa? Takkan bisa ditebak dan diterka, bahkan oleh diriku sendiri. Aku hanya akan mencoba mendekati arti dan deskripsi perhiasanku itu. Benda itu tidak lain adalah pecahan dari benak yang ada dalam jiwa, perasaan cinta yang kumiliki untuk seorang perempuan yang selalu hadir bak hologram ketika diriku ini ingin beranjak tidur. Dia menari dan membelaiku, meninabobokan diriku dalam kegelapan. Peremepuan itu hidup abadi dalam alam pikiranku. Tetapi itu adalah makhluk rekaan ataupun hasil refleksi dari tokoh real yang hidup dalam alam material. Ya, itu karena diriku ini mencintai perempuan yang ada di alam materil itu. Khayalku yang serba bisa ini dengan sekonyong-konyong menghadirkan sosok itu dalam kehidupanku. Begitu dalam aku menghayati rasa cinta ini, dan aku selalu bertanya. Mengapa semua ini ada? Apa arti dari semua ini? dari manakah asal mula hal ini? Pikiran begitu gandrung dengan berbagai pertanyaan tersebut, yang menjadikannya Pe-eR abadi yang harus terus dikerjakan dan tak ada ujung penyelesaiiannya. Tak tau apa yang mesti saya jawab, pertanyaan itu terus berlarut hingga kini. dan hal ini pulalah yang menjadi energi bagi bayangan sang bidadari impian itu.

            Awal ku kenal dia adalah masa-masa ketika aku baru masuk sekolah menengah pertama, hari pertama itu telah menjadi hari penghakiman bagi sang penghayal ini, dan titik awal penderitaan khayali yang sengaja diciptakan oleh terdakwanya sendiri. sangat nyata di ingatanku kalau dia memperkenalkan diri lalu menyanyi tembang yang menjadi "sound track" sinetron populer ketika itu. suaranya lumayan bagus. namun yang menjadi titik pusat daya tariknya itu adalah senyumnya yang begitu lembut dan lucu. dalam kelas itu satu persatu memperkenalkan dirinya.

Leia Mais…